Artikel

Cirebon panase TOLOP-TOLOP

17 Oktober 2025
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
250
Bagikan ke
Cirebon panase TOLOP-TOLOP

KOTA CIREBON — Warga Cirebon dan sekitarnya (Ciayumajakuning) belakangan ini mengeluhkan cuaca yang terasa tolop-tolop. Suhu udara dilaporkan mencapai angka yang sangat tinggi, bahkan menembus 37,6 derajat Celsius di beberapa wilayah. Fenomena ini bukan sekadar perasaan gerah biasa, melainkan kondisi meteorologis yang dipengaruhi oleh beberapa faktor alamiah. 

Dalam beberapa hari terakhir, suhu maksimum di wilayah Cirebon (Kota dan Kabupaten) menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu harian sering kali berada di rentang tinggi, dan laporan mencatat puncaknya mencapai 37,6°C. Panas terik ini terasa menyengat di siang hari, bahkan kelembapan udara yang tinggi di kawasan pesisir menambah rasa gerah dan tidak nyaman.

Kondisi ini membuat banyak warga mencari tempat yang lebih sejuk, seperti minimarket atau berteduh di bawah pohon, serta meningkatkan konsumsi air minum untuk menghindari dehidrasi.


Prakiraan Cuaca Kota Cirebon  Gambar

Sumber : bmkg.go.id                                               *Perubahan cuaca dapat berubah sewaktu-waktu


🔬 Penjelasan Ilmiah Penyebab Cuaca Panas Ekstrem

BMKG menjelaskan bahwa lonjakan suhu ekstrem ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor meteorologis dan astronomis, terutama karena wilayah Indonesia, termasuk Cirebon, sedang berada di masa pancaroba (peralihan) atau masih dalam periode musim kemarau.

1. Pergeseran Posisi Semu Matahari

Pemicu utama yang disorot oleh BMKG adalah posisi semu matahari yang kini bergerak ke arah selatan garis ekuator.

  • Saat matahari berada dekat atau tepat di atas wilayah Jawa bagian selatan (termasuk zona Cirebon), intensitas penyinaran matahari yang diterima permukaan bumi menjadi lebih maksimal dan langsung.
  • Hal ini menyebabkan energi panas yang sampai ke atmosfer dan permukaan bumi meningkat drastis, sehingga suhu udara di siang hari terasa jauh lebih panas dari biasanya.


2. Minimnya Tutupan Awan

Faktor lain yang memperparah adalah minimnya tutupan awan atau kondisi langit yang cenderung cerah pada siang hari.

  • Awan berfungsi sebagai penghalang atau "payung" alami yang memantulkan kembali sebagian sinar matahari ke luar angkasa.
  • Ketika tutupan awan sangat sedikit, sinar matahari langsung (tanpa terhalang) menyentuh permukaan bumi, meningkatkan pemanasan.
  • Kondisi ini juga sering terjadi saat periode pancaroba, di mana pertumbuhan awan hujan berkurang di pagi hingga siang hari.


3. Pengaruh Musim Kemarau dan Angin

Cirebon merupakan wilayah dataran rendah dekat pesisir. Selama musim kemarau, suhu udara memang cenderung lebih tinggi. Selain itu, faktor lokal seperti Angin Kumbang (angin kering dan panas dari timur) dapat memperburuk kondisi panas, meskipun pengaruhnya bisa bervariasi.

 

Kapan Panas Ini akan Berakhir?

Menurut prakiraan BMKG, fenomena cuaca panas terik yang melanda berbagai wilayah di Jawa, termasuk Cirebon, diprediksi akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November.

Peredaan ini akan terjadi seiring dengan perubahan posisi matahari yang semakin menjauhi garis ekuator dan masuknya musim hujan, yang ditandai dengan peningkatan tutupan awan serta curah hujan yang lebih sering di wilayah tersebut. Meskipun demikian, potensi cuaca panas terik di pagi atau siang hari masih dapat terjadi selama masa peralihan (pancaroba) ini, diikuti dengan potensi hujan lebat atau angin kencang di sore hari.

 

Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

Gambar

Untuk menjaga kesehatan di tengah suhu ekstrem ini, masyarakat Cirebon diimbau untuk:

  1. Tetap Terhidrasi: Perbanyak minum air putih, jangan menunggu haus.
  2. Batasi Aktivitas Luar Ruangan: Hindari beraktivitas di bawah sinar matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.
  3. Gunakan Pelindung: Kenakan pakaian yang longgar, topi, kacamata hitam, dan tabir surya (sunscreen) saat harus bepergian di siang hari.
  4. Waspada Perubahan Cuaca: Selama pancaroba, waspadai potensi perubahan cuaca mendadak, seperti hujan lebat dan angin kencang di sore hari.


Referensi:

  1. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Prakiraan Cuaca Kota Cirebon". Diakses dari https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca/32.74.
  2. tirto.id. "Cuaca Hari Ini Panas Sampai Kapan di Jogja, Cirebon, & Jakarta?". 16 Oktober 2025. Diakses dari https://tirto.id/cuaca-hari-ini-panas-sampai-kapan-di-jogja-cirebon-jakarta-hjJK.
  3. TribunNews.com. "Suhu Panas Ekstrem di Cirebon Tembus 37,6 Celsius, Warga Ramai-ramai Ngadem ke Minimarket". 15 Oktober 2025. Diakses dari https://www.tribunnews.com/regional/7742149/suhu-panas-ekstrem-di-cirebon-tembus-376-celsius-warga-ramai-ramai-ngadem-ke-minimarket.
Bagikan ke